Sebelumnyadiberitakan di Pojokbogor.com, di balik angkernya Terowongan Paledang, tersimpan cerita haru. Rel perlintasan kereta peninggalan zaman Belanda itu dibuat dengan berdarah-darah. Bukan saja banjir keringat, tapi tak sedikit pribumi yang menjadi pekerja rodi tewas saat membangun rel yang menghubungkan Bogor ke Sukabumi itu.
Takada tanda apapun yang membedakan terowongan ini dengan terowongan lainnya. Sejarah kelam yang tersimpan di balik kisah misteri Terowongan Kereta Paledang Bogor, mampu membuat terowongan ini terkesan punya aura horror yang sangat kuat. Menjadikannya, sebagai salah satu sudut paling angker, di Kota Bogor, Jawa Barat.
instagrambrahamsz_DESKRIPSIBagi warga Bogor dan sekitarnya, tragedi atau kisah terowongan Paledang sudah bukan lagi rahasia umum untuk dibicarakan.Bahkan tr
Padatahun 2000-an, tragedi berdarah terjadi diperlintasan kereta api Bogor - Sukabumi, 12 nyawa remaja meregang sia-sia di atap gerbong kereta jurusan Bogor - Sukabumi. Para remaja naas itu tewas mengenaskan setelah membentur atap terowongan dan terowongan ini menjadi area mistik yang membuat bulu kuduk merinding.
Terowonganini menjadi terkenal setelah sering terdengar cerita mistis yang berkembang di masyarakat sekitar yang berawal dari sebuah kecelakaan tragis yang pernah terjadi di terowongan paledang pada tahun 2000an. Cerita tersebut sudah memakan korban dimana ada korban meninggal sebanyak 12 orang.
Liputan6com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera melalui Ketua Fraksi DPR RI Jazuli Juwaini mengusulkan Pansus Hak Angket terhadap pembangunan proyek kereta cepat pemerintah pusat.PKS menilai pembangunan proyek kereta cepat terindikasi banyak masalah. "Karena proyek kereta cepat ini menuai banyak kritik dan indikasi persoalan dan masalah, maka kami fraksi PKS mengusulkan dibentuknya Pansus
qgHD. Tahukah Anda Foto Boombastis - Bercerita tentang sebuah tragedi, kali ini tragedi yang terjadi di Indonesia ini menjadi sejarah kelam perkeretaapian pada tahun 2000. Kisah tragis ini terjadi di Kecamatan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada tanggal 12 Januari 2000 silam. Terowongan dengan rel kereta api dari Sukabumi ke Bogor ini, merupakan peninggalan dari zaman Belanda di era 1800-an. Terowongan Paledang yang dilewati kereta tersebut juga berbahaya, karena sempit dan dikenal angker oleh masyarakat sekitar. Tak hanya itu, jalur ini merupakan jalur kereta tertua di Indonesia. Bagaimana tragedi itu terjadi? Berikut kisah selengkapnya. Pada zaman itu naik di atas gerbong kereta merupakan hal yang wajar Para pelajar SMA yang berjumlah 20 orang itu hendak berkemah di wilayah Sukabumi. Mereka akhirnya menaiki atap gerbong kereta api yang menyebabkan terlambatnya jadwal keberangkatan. Yang seharusnya siang hari, kereta harus berangkat pukul empat pada sore hari. Petugas sudah mengingatkan mereka yang naik diatas gerbong berkali-kali tentang bahayanya berada di sana. Terlebih karena mereka akan melewati terowongan yang sempit. Namun, rupanya mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya, tragedi atau kisah Terowongan Paledang sudah bukan rahasia umum lagi untuk dibicarakan. Bahkan tragedi Terowongan Paledang bisa dibilang sebagai saksi bisu sejarah kelam perkeretaapian Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari Terowongan Paledang ini, hanyalah sebuah jalur sempit yang dibangun melalui rakyat pribumi secara paksa di masa pemerintahan kolonial. Terowongan yang memiliki panjang 10 meter dengan tinggi dan lebar yang sama yaitu 3 meter yang artinya 'pas' dengan ukuran kereta api. Saking sempitnya, jarak antara atap kereta api dan terowongan tak cukup untuk ukuran badan manusia, meskipun dalam posisi menunduk dan terbaring. Namun, terowongan tersebut menjadi saksi bisu sejarah kelam dalam perkeretaapian Indonesia. Pasalnya 23 tahun yang lalu, tepat di tanggal 12 Januari 2000, telah terjadi kecelakaan menewaskan 20 pelajar yang menumpangi kereta api jurusan hari itu, keadaan Stasiun Bogor sangat ramai. Banyak penumpang yang akan melakukan perjalanan ke Sukabumi, beberapa di antaranya adalah para pelajar yang hendak menghabiskan waktu liburan mereka dengan berkemah di wilayah memasuki gerbong, para pelajar ini justru menaiki atp kereta api yang menyebabkan keterlambatan jadwal keberangkatan. Petugas sudah mengindahkan peringatan kepada mereka untuk tidak menaiki atap kereta karena nanti mereka akan melewati jalur terowongan yang sempit. Namun pelajar ini tetap nekat menaiki atap kereta melintasi Terowongan Paledang yang sempit. 20 pelajar tersebut terjebak di atas kereta api yang sedang melaju dari Stasiun Bogor ke Sukabumi. Tak berselang lama, terdengar dentuman keras. Tubuh para pelajar menghantam dan terpental ke luar jalur kereta. Dengan kondisi kepala hingga tubuh yang terpisah. Bahkan tak sedikit bagian tubuh yang masih menempel di atap kereta dan atap terowongan. Gambar 2. Ilustrasi Tragedi Terowongan Paledang Masyarakat sekitar berhamburan menuju sumber suara dan menyaksikan kejadian tersebut, hingga melihat langsung sepasang bola mata menggelinding dan organ tubuh yang berserakan. 12 pelajar meninggal di tempat dan lainnya meninggal di rumah sakit. 1 2 Lihat Halo Lokal Selengkapnya
- Setidaknya 36 orang meninggal dunia dan lebih dari 72 orang lainnya terperangkap dan terluka setelah sebuah kereta tergelincir di dalam terowongan di Taiwan bagian timur pada Jumat 2/4/2021. Dilansir Sky News, kereta yang membawa sekitar 350 orang itu diyakini keluar dari rel di sebuah terowongan di utara Hualien yang menyebabkan beberapa gerbong menabrak dinding terowongan. Diyakini kecelakaan disebabkan kereta menabrak truk yang "tidak diparkir dengan benar". Truk tersebut diduga meluncur ke rel kereta di daerah pegunungan, kata kantor berita resmi Central News Agency. Baca juga 32 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kereta Api di Mesir, 2 Gerbong Bertabrakan Baca juga Kecelakaan Kereta Api di Mesir, Setidaknya 32 Orang Meninggal Dunia saat Dua Gerbong Bertabrakan Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada tanggal 2 April 2021 oleh Pusat Operasi Darurat Taiwan menunjukkan tempat kereta tergelincir di dalam terowongan di pegunungan Hualien, Taiwan timur. Handout / Central Emergency Operation Center / AFP 80 hingga 100 orang telah dievakuasi dari empat gerbong kereta pertama. Sementara gerbong kelima hingga gerbong kedelapan telah "berubah bentuk" dan sulit diakses, kata petugas pemadam kebakaran. Sekitar 70 orang masih terjebak di reruntuhan dan upaya penyelamatan sedang berlangsung, tambah mereka. "Kereta kami menabrak truk," kata seorang pria dalam sebuah video yang disiarkan di televisi Taiwan, menunjukkan gambar-gambar reruntuhan itu. "Truk itu jatuh ke atas rel." Baca juga Seorang Pria Diduga Sengaja Tabrakkan Diri ke Kereta yang Melaju, Tubuhnya Sampai Terputus Baca juga Kereta Api Shinkansen Jepang Dihiasi Tulisan Ajakan Bangkit dari Bencana Alam dan Pandemi Covid-19 Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 2 April 2021 oleh Palang Merah Taiwan menunjukkan tim penyelamat di lokasi di mana kereta tergelincir di dalam terowongan di pegunungan Hualien, Taiwan timur. Handout / TAIWAN RED CROSS / AFP Kereta itu adalah kereta ekspres dari Taipei menuju Taitung yang membawa banyak turis dan orang yang pulang ke rumah dalam libur panjang.
Foto Kecelakaan maut kereta di India. AFP TV Jakarta, CNBC Indonesia - Korban jiwa tragedi tabrakan kereta di India melonjak jadi 261 orang, menurut K. S. Anand, kepala humas South Eastern Railway Sabtu 3/6/2023. Namun pejabat lain, seperti dikutip kantor berita AFP, menyebut sebanyak 288 orang tewas berjatuhan dua kereta penumpang bertabrakan di negara bagian Odisha, India. Tabrakan terjadi sekitar pukul malam waktu setempat pada hari Jumat 1/6/2023.Insiden nahas terjadi ketika Howrah Superfast Express dari Bengaluru ke Howrah di Benggala Barat bertabrakan dengan Coromandel Express dari Kolkata ke Chennai. Ini juga menjadi kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu dalam dua dekade terakhir. Kecelakaan kereta api paling mematikan di India terjadi pada tahun 1981 ketika sebuah kereta api jatuh dari jembatan ke sungai di negara bagian Bihar, menewaskan sekitar 800 yang selamat bernama Anubha Das mengatakan dia tidak akan pernah melupakan pemandangan itu. "Keluarga hancur, tubuh tanpa anggota tubuh dan pertumpahan darah di rel," katanya, mengutip video menunjukkan gerbong kereta yang tergelincir dan rel yang rusak. Sesaat setelahnya tim penyelamat mencari gerbong yang hancur untuk menarik korban keluar dan membawa mereka ke rumah terlihat mencari kerabat mereka di lokasi dan rumah sakit terdekat. "Kami telah melihat sejumlah besar kematian," kata seorang lain yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan jeritan dan ratapan korban luka dan kerabat korban tewas sangat mengganggu. "Itu mengerikan dan menyayat hati," Sekretaris negara bagian Pradeep Jena mengatakan korban tewas akibat kecelakaan bahkan diperkirakan akan terus bertambah. Ia juga mengatakan di Twitter bahwa lebih dari 200 ambulans telah dipanggil ke tempat kejadian dan 100 dokter telah dikerahkan untuk bergabung dengan 80 orang yang sudah ada di yang meninggal akan menerima 1 juta rupee Rp180 juta, sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan rupee Rp36,1 juta, dan rupee Rp9 juta untuk luka ringan, kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw. Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi."Ini kecelakaan besar dan tragis," kata Vaishnaw kepada wartawan setelah memeriksa lokasi kecelakaan. "Fokus penuh kami adalah pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik."Pada Sabtu pagi, rekaman video Reuters menunjukkan petugas polisi memindahkan mayat yang ditutupi kain putih dari rel kereta rekaman video dari hari Jumat menunjukkan penyelamat memanjat salah satu kereta yang hancur untuk menemukan korban selamat, sementara penumpang meminta bantuan dan menangis di samping reruntuhan. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Horor Tabrakan Kereta di Yunani, Korban Tewas Capai 36 Orang fsd/fsd
Pada 22 tahun yang lalu, terjadi peristiwa kelam di Terowongan Paledang, ketika puluhan pelajar meregang nyawa ketika menaiki kereta api Bogor-Sukabumi. Pada 2000, sekitar 20 pelajar yang naik kereta api, tapi bukannya masuk ke dalam gerbong, mereka malah naik di ini biasa ditemukan di kereta api Indonesia sebelum masa Pak Jonan menjadi direktur utama PT KAI. Suasana kereta api saat itu tidak jelas, sumpek, perokok di mana-mana, pedagang yang masuk dengan bebas, bahkan penumpang yang duduk di lantai pelajar itu mendapat teguran dari petugas kereta api dan meminta mereka untuk turun, mengingat terowongan yang berada di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor ini memang dibangun sangat sempit oleh kolonial Belanda. Namun, wejangan petugas kereta api itu masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Para pelajar itu tetap haha-hihi di atas gerbong beberapa sumber, kereta api saat itu melaju sangat cepat akibat keterlambatan pemberangkatan. Hal itu biasa dijumpai di masa kelam perkeretaapian Indonesia, berbeda dengan sekarang yang memiliki jadwal pasti dengan perjalanan yang tepat ketika kereta api itu memasuki Terowongan Paledang, banyak pelajar yang tidak bisa menghindarinya. Meskipun, ada beberapa yang langsung melompat keluar gerbong untuk menyelamatkan nyawa mereka. Tetapi, puluhan pelajar lainnya tewas dengan kondisi mengenaskan. Terowongan ini hanya memiliki panjang 10 meter, tetapi ukurannya saat itu hanya muat untuk kereta api, tidak ada celah sama sekali. Hal ini membuat kondisi para korban tidak karuan, bahkan ada yang anggota tubuhnya rumor yang beredar, para pelajar itu hendak menggelar perkemahan di masa liburan sekolah. Tetapi, ternyata rencana liburan itu harus pupus ketika nyawa mereka melayang karena tidak mengindahkan teguran ini membuat warga sekitar histeris ketika mendatangi lokasi. Setelah kejadian itu, Terowongan Paledang menjadi angker, dan banyak kisah seram yang muncul usai kejadian warga lokal kerap melihat sosok pelajar berjalan menyusuri Terowongan Paledang dengan tas ransel, tapi sosok itu terlihat tanpa kepala. Tidak hanya itu, ada juga yang sering mendengar suara jeritan kesakitan, yang konon merupakan suara korban tragedi Terowongan satu yang paling menyeramkan adalah adanya penampakan sekelompok pelajar yang nongkrong di dalam terowongan. Namun, ketika didekati, mereka menghilang entah ke mana. Keangkeran Terowongan Paledang ternyata tidak hanya karena tragedi kelam tersebut, sejarah pembangunannya pun menyisakan kengerian ada informasi pasti tentang kapan terowongan ini dibangun. Tetapi, berdasarkan beberapa sumber yang saya temukan, Terowongan Paledang dibangun sekitar tahun 1800-an. Tentunya, terowongan ini dibangun oleh kolonial Belanda di masa sebelum tragedi Paledang, konon katanya, terowongan ini dibangun dengan nyawa para pekerja rodi. Katanya, ada banyak pekerja tewas ketika terowongan yang menghubungkan Bogor-Sukabumi ini dibangun. Namun, jalur kereta di sekitar Paledang menjadi salah satu pusat perekonomian terbaik di zaman terowongan tersebut sudah mendapatkan banyak renovasi karena proyek double track. Ukuran terowongannya pun sudah diperlebar sehingga tidak sempit. Bahkan, beberapa warga lokal di Paledang menyebut keangkerannya memudar ketika terowongan itu sudah begitu, hingga saat ini masih saja ada warga yang bersaksi mendengar suara jeritan dan sosok tanpa kepala berjalan di sekitar jalur ini. Tetapi, kata anak kampung sini, sosok-sosok itu sejatinya tidak mengganggu. Namun, alangkah baiknya kita mengambil hikmah dari kejadian itu, jangan sekali-kali melanggar aturan safety. Nyawa kalian begitu Muhammad Afsal Fauzan S. Editor Rizky PrasetyaBACA JUGA Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di diperbarui pada 27 Oktober 2022 oleh Rizky Prasetya
korban terowongan kereta paledang